Jika mau melihat versi gambarnya Klik http://atarashi.mobie.in/582
================= INSERT TEKS : Rencana Rahasia Itachi
====================
Sebelumnya kabuto yang menggunakan mode sannin tampak bisa menghindari kolaborasi serangan itachi dan sasuke dengan mudah.
dalam keadaan mendesak itachi merencanakan sebuah rencana besar.
sebuah jutsu yang bisa menentukan takdir 'izanami', kinjutsu telah di persiapkan.....
"Jutsu yang menentukan takdir
seseorang?
Masih ada jutsu lain yang sebanding
dengan Izanagi!?" Sasuke bertanya-
tanya.
"Aku tak mengerti apa yang ingin kalian
lakukan ...
Tapi apapun itu, ku rasa akan percuma
mengingat posisiku sekarang ..." Ucap
Kabuto.
"Kelihatannya, kalian masih belum
mengerti, siapa diriku yang sekarang ..."
kabuto benar-benar percaya diri.
"Senpou - Muki Tensei!!" Kabuto
kemudian merapal sebuah jutsu. Dan
dengan jutsu itu, tiba-tiba batu-batu
berujung tajam di sekitar gua itu serasa
berubah menjadi hidup, dan mereka
menyerang Sasuke dan Itachi,
"!?" Sasuke dan Itachi mencoba
melakukan sesuatu. Namun terlambat,
bebatuan tajam itu berhasil menjepit
Itachi. Sasuke hampir mengalami nasib
yang sama. Namun untungnya, Itachi
melindunginya dengan tangan
Susano'o miliknya.
"Itachi!" Teriak Sasuke.
"Jutsu ini memberi nyawa pada benda mati
dan kemudian mengontrolnya..." Jelas
Kabuto.
"Ini berbeda dari jutsu yang bisa
dengan mudah dikontrol menggunakan
chakra ...
Benar-benar luar biasa, bukan?"
Lanjutnya.
"Melindungi sasuke dengan Susano'o
memperlambat gerakanmu ...
Ayolah, kau tak perlu khawatir ...
Aku tak akan menyakiti Sasuke, sebab
dia adalah bahan percobaanku yang
berharga" Ucap Kabuto lagi.
"Dan sekarang yang harus ku lakukan
adalah menulis ulang isi kepalanya ...
Kau bisa membayangkan apa yang akan
terjadi setelah ini bukan?" Kabuto
berlari hendak mendekat ke mereka
berdua. Akan tetapi, Sasuke tak diam
saja dan mengeluarkan
"Amaterasu!!" *wuuzzz...
Api hitampun muncul mengelilingi sasuke - itachi dan menjadi
benteng pertahanan.
"Begitu ya ...
Jadi jutsu mata menyerang terkuat bisa
juga dijadikan pertahanan terkuat ...
Panas dari api ini bahkan membuat
batunya kembali ke wujud semula"
Ucap Kabuto.
"Maafkan aku, Sasuke ..." Itachi sekarat, tapi
untungnya dia Edo Tensei.
"Maaf, tapi akulah pemenangnya ...
Aku bisa mencptakan mahluk dan
mengendalikannya ...
Aku tak bisa membayangkan aku
kalah ...
Seluruh pengetahuan tentang alam
yang dipelajari oleh Orochimaru,
telah menjadi milikku ...
Dari manusia menjadi ular ...
Dari ular menjadi naga ...
Akulah manusia yang paling mendekati
Rikudou Sennin ...
Dibanding denganku, Klan Uchiha
bukanlah apa-apa ..." Ucap sombong
Kabuto.
"Mengocehlah sesukamu!! Kau tak tahu
apapun tentang Uchiha!!!" Teriak
Sasuke.
"Dengar, Uchiha itu ..."
"..." Itachi menghentikan Sasuke.
"??"
"..." Itachi ingin Sasuke lebih bersabar.
"Itachi, kau benar-benar
mengingatkanku pada diriku yang
dulu ..." Ucap Kabuto.
"Dan itulah kenapa kau akan kalah"
Ucap Itachi.
"Kau tahu ...
Aku bukan lagi orang yang melihat dari
pojokan sekarang ...
Tapi akulah tokoh utama dalam perang
ini sekarang ...
Aku memanfaatkan Akatsuki,
bahkan berhadapan dengan Uchiha
bersaudara ..." Ucap Kabuto.
"Aku merasa kau itu sangat berbeda
denganku" Ucap Itachi yang bangun
perlahan.
"Tapi di waktu yang sama, aku
bersimpati padamu ...
Pada akhirnya, kau adalah seorang
mata-mata dan kau hidup di Dunia
kebohongan dimana seharusnya aku
berada ...
Sebenarnya aku juga tak bisa
memahami siapa aku sebenarnya" Ucap
Itachi.
"Dan sekarang aku merasa, bisa
mengetahui siapa aku yang sebenarnya
mungkin merupakan kunci menuju
kesempurnaan ...
Karena itu berarti aku akan mengetahui
apa yang bisa dan apa yang tak bisa
aku lakukan" tambah itachi.
"Hah, itu adalah kata-kata yang
dikatakan oleh seorang pecundang"
Ucap Kabuto.
"Bukankah mencaritahu apa yang tak
bisa kau lakukan sama saja dengan
menyerah?" Lanjutnya.
"Tidak, kau salah ..." Ucap Itachi.
"Itu berarti ...
Untuk memafkan dirimu sendiri atas
apa yang tak bisa kau lakukan" jelas
Itachi.
"Teman-temanmu ada untuk mengisi
apa yang tak bisa kau lakukan ...
Dan untuk mencegah apa
yang salah kau lakukan" Itachi
teringat akan Naruto.
"Kalau kau ingin tahu siapa dirimu yang
sebenarnya,
kau harus melihat dirimu sendiri dan
mengetahui apa yang kau lihat ...
Itulah yang tak bisa aku lakukan ...
Aku berbohong pada orang lain dan
bahkan pada diriku sendiri" Ucapnya.
"..." Kabuto terdiam.
"Dan seseorang yang tak bisa
mengetahui dirinya sendiri berarti
orang yang gagal ...
Sama seperti aku di masa lalu" Ucap
Itachi lagi.
"Kau tak tahu apapun tentang aku ...
Aku telah menghabiskan hidupku dulu
untuk mencaritahu siapa jati diriku ...
Dengan jalanku sendiri" Kabuto
kemudian teringat akan masa lalunya...
---- *flashback----
Di sebuah tempat dekat kota yang
tampaknya merupakan bekas perang,
seorang bocah kecil yang terluka
(Kabuto kecil) bersandar di sebuah
pohon. Dan kemudian, sebuah
kelompok yang terdiri dari satu
perempuan dewasa dan anak-anak
menghampirinya.
"Bocah ini pasti dari kota bekas perang
itu ..." Ucap salah seorang anak.
"Apa yang harus kita lakukan kak?
Ada darah keluar dari kepalanya ...
Dia akan segera mati" Ucap yang lain ke
si perempuan.
"Apa kau akan membawanya bersama
kita?" tanyanya lagi..
"Urushi ...
Lukanya tak separah yang kau
katakan ...
jangan khawatir, aku tahu beberapa
ninjutsu medis" perempuan tadi
mengobati luka Kabuto kecil.
"?" Perlahan Kabuto sadar, namun
belum berbicara.
"Bagaimana orang tuamu?
Siapa namamu?" perempuan
berkacamata itu bertanya.
"..." Kabuto tetap diam.
"Dia tak tahu apa-apa" Ucap salah
seorang anak, (Urushi).
"Urushi, pinjamkan bahumu dan bantu dia bangun"
"Kau tahu, kau beruntung ...
Ayolah, pegang tanganku" Ucap Urushi.
["Itulah hal paling awal yang bisa ku
ingat ...
Aku tak ingat apapun sebelum itu ...
Aku tak tahu siapa orangtuaku, bahkan
tak tahu siapa namaku"] jawab kabuto.
..........
Setelahnya, Kabuto kecil dibawa menuju
sebuah bangunan oleh kelompok tadi.
Ke sebuah bangunan yang di dalamnya
terdapat cukup banyak anak-anak,
kelihatannya sejenis panti asuhan.
"Lukamu sembuh dengan baik ..." Ucap
perempuan tadi.
"Setidaknya bilanglah terimakasih ...
Apa kau tak tahu Tata Krama?" celanya.
"Hei kau ...
coba pakai ini ...
Siapa tahu terjadi sesuatu lagi pada
kepalamu" Urushi usil dan memakaikan
sebuah topi baja ke kepala Kabuto.
"Ukkh" Kabuto tak banyak bersuara dan
terus diam, tampak masih kebingungan
dengan wajah yang masih sangat polos.
"Mulai sekarang kau akan tinggal
disini ...
Dengan kata lain, mulai sekarang aku
akan menjadi ibumu ...
Kau boleh bertanya apa saja padaku"
Ucap perempuan berkacamata itu.
"Hmm, tapi apa tak masalah kalau ia tak
punya nama?" Seorang anak bertanya.
"Benar juga, bagaimana kalau ia kita
berinama??
Hmm ...
Bagaimana kalau ...
Kabuto? (kabuto berarti helm dalam bahasa jepang)"
"..." Kabuto kecil tersenyum.
"Ah!!! Dia tersenyum!!!
Dia pasti menyukai nama itu!!!"
"Baguslah ..."
Malam harinya ...
Semua anak tampak sudah tidur. Keculai
satu, Kabuto kecil ...
Ia masih termenung dan teringat kata-
kata :
("Setidaknya bilanglah terimakasih ...
Apa kau tak tahu Tata Krama?")
Kabuto bangun dan berdiri, bersiap
untuk pergi ke suatu tempat.
Akhirnya, ia sampai di depan pintu dan
kemudian terdiam. Terdengar suatu
percakapan dari balik pintu, tampaknya
para orang dewasa, termasuk si wanita
berkacamata.
"Kita tak akan bisa melakukannya lagi
kalau hanya mengandalkan bantuan
dari Desa dan Negara ...
Kita harus bernegosiasi dengan mereka
lagi"
"Mereka tetap tak akan memberi kita
lebih dari ini"
terlihat para pengurus panti itu tampak sedang
mengalami masalah ekonomi.
"Tapi cuma itu yang bisa kita lakukan ...
Kita bahkan memiliki anak baru lagi
sekarang"
"..." Dari balik pintu, Kabuto terus
terdiam.
"Baik ...
Akan ku coba melakukan sesuatu ...
Jadi kumohon ..."
"Ouch!!!!" Tanpa sengaja Kabuto
mengeluarkan bunyi.
"!!!??" Orang-orang dewasa jadi kaget
dan lalu membuka pintu.
"Kau masih bangun!!?? Apa yang kau
lakukan!? Ini waktunya untuk tidur!!!!" tanya pemuda tadi.
"...!" Kabuto kecil ketakutan.
"Anak ini anak baru ...
Jadi belum tahu jadwal dan
peraturannya ...
Jadi, ku mohohn maafkan dia" Pinta si
perempuan berkacamata.
"Huh, kau itu terlalu ramah ...
Kau, ikutlah denganku dan lihat jam
itu!" Si pengurus, perempuan yang agak
gemuk memperlihatkan Kabuto kecil
pada jam yang menunjukan pkl 09:20.
"Ini sudah dua puluh menit lebih dari
jam malam ...
Jadi, jam berapakah jam malamnya?"
"..." Kabuto melihatnya dengan seksama,
namun ia tak mampu menjawab.
"Ayolah, jam berapa?
Bilang dan ingatlah ..."
"..." Kabuto terus memperhatikan jam
dengan lebih seksama, namun tetap
saja ia tak bisa menjawab.
"Ku pikir dia masih terlalu kecil untuk
bisa menghitung dan membaca jam ...
Jadi biarkan saja dia sendiri hari ini"
Ucap pengurus lainnya, seorang lelaki
tua.
"Jam sembilan" Ucap Kabuto tiba2 bicara.
"Eh?" Dua pengurus tadi kaget.
"Benar" Ucap si perempuan
berkacamata sambil tersenyum.
Kini
perempuan itu tak lagi memakai
kacamata, ia memakaikan kacamata itu
pada Kabuto.
"Haha, jadi dia memiliki
penglihatan yang buruk ya ...
Dia cukup pintar di usianya ...
Dia cuma butuh kacamata" Ucap si
pengurus, lelaki tua.
"Kita tak punya uang untuk itu ...
Kalau kau tak bisa melihat, bilang saja"
Kabuto hendak melepas kacamatanya
dan mengembalikan itu ...
Akan tetapi, si perempuan
mencegatnya.
"Sekarang kau akan tepat waktu ...
Ku harap lensanya cocok untukmu" Ia
memberi kacamata itu.
"..." Kabuto kecil terdiam.
Dan perlahan, ia menangis, terharu.
"Terimakasih ...
Hiks hiks" Ucapnya dengan nada tangis.
"Terimakasih ....
Terimakasih" Kabuto kecil melepas
semua bebannya selama ini.
"Tidak apa-apa ..."
"Karena sejak awal....." Ucap si perempuan.
----- Flashback Berakhir -----
"Namaku adalah sebuah kode ...
Kacamataku hanyalah sebuah alat ..." guman Kabuto
"Karna sejak dari awal ...
Aku bukanlah siapa-siapa ...
Dan aku tidak memiliki apa-apa" Ucap
Kabuto teringat perkataan wanita yang memberikan kaca matanya tadi.
[Side teks : kabuto mengatakan kebenaran tentang dirinya]
--//Chapter 582 Selesai//-- @[176441629049788:7] (TEAM R |uzu) Thanks To | Beelzeta * Special Thanks to : Masashi kishimoto * Translation by : komikfox * Post by : CFNS.mobie.in Bersambung Di Chapter Naruto 583 | Versi Gambar